Kamis, 11 Desember 2008

permennya lupa dimakan

sebuah renungan,..
Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewatilembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yangberaspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama. Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipopyangberwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggutangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatanmereka.
Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil.

Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepatjalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangatbanyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lollipop yang iasimpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebuttapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memaculangkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihatgerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimanaperjalanan kamu di lembah permen lolipop?

Apakah permen-permennya lezat?Apakahkamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamulebihmenyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat."

Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dankehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyakpermen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawabpertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" Tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanyalezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, Indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani diaberjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makanbersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawabersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ialewatkandari lembah permen lolipop yg sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkanpermen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktuuntuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permenituke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu haldania bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinyadengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudahberlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kitalupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya sudah menikah...nantipadawaktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada saat suami saya lebihmencintaisaya... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya... nanti padasaatpenghasilan sudah sangat besar... "

Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat 'sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentangmasa¡nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa 'nanti' bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernahsampaidi masa 'nanti' bahagia itu.

Ritme hidup yang sangat cepat...
target-target tinggi yang harus kitacapai..,
yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu...
tetap semuanyaitu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya,
pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, padasaat kita duduk berdiam atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosialtanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran; memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadarisetiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa Indahanak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadaribegitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauhlebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukurseperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABAR GEMBIRA KURSUS SUDAH ADA DI PURWOKERTO, BANYUMAS DAN SEKITARNYA